Bilangan Kuantum
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam
atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam
sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron dalam orbital.
Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika
kuantum atau model atom modern yang dicetuskan oleh Ernest Schrodinger. Hasil
penjabaran persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen menunjukkan bahwa energi
suatu elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan
kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4
bilangan kuantum. Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak
dari inti, bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum. Bilangan-bilangan
kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1.
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi orbital atau
kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum
utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai
semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Sedangkan
kulit atom di nyatakan dengan huruf K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin
tinggi nilai n semakin tinggi pula energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum
utama adalah “n”.
Kulit
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
Nilai (n)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron terhadap inti
atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan subkulit tempat
elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk orbitalnya. Secara umum bilangan
kuantum ini berhubungan dengan subkulit yang dilambangkan dengan huruf s, p, d,
f, dan seterusnya. Nilai bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi
secara urut subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p
mempunyai bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut yang
mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan kuantum
azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai
n
|
Nilai
I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s,
2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s,
3p, 3d
|
N
dst
|
4
dst
|
0,1,2,3
dst
|
4s,
4p, 4d, 4f, dst
|
3.
Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan arah
momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik
tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya medan magnet
luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang sama tetapi
nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat
sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan
magnet sendiri dengan medan magnet luar. Arah momentum sudut elektron terhadap
inti di pengaruhi oleh aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron
menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini
dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan
dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) = 0.
Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada subkulit s. Sub
kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0, +1.
Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital yang ada pada subkulit p. Subkulit
d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, +
2. Angka-angka tersebut melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan
demikian seterusnya.
4.
Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan
kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan
kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms (bilangan kuantum spin
magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua
elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan
masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2. Nilai positif atau negatif dari
spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk
nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½
berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada
dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah 50% .
Dua
arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
Bilangan
kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas
kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas
dari model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan
oleh Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk
atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Kedudukan
elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem
kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.
Bilangan-bilangan kuantum tersebut adalah:
Jenis-jenis Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi
orbital atau kulit atom yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf
K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula
energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah “n”.
Kulit | K | L | M | N | O |
Nilai (n) | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2. Bilangan kuantum Azimut (I)
Bilangan
kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron
terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan
subkulit tempat elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk
orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit
yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Nilai
bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol (0). Jadi secara urut
subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum
azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut
yang mungkin tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Banyaknya
subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit
|
Nilai n
|
Nilai I yang diizinkan
|
subkulit
|
K
|
1
|
0
|
1s
|
L
|
2
|
0,1
|
2s, 2p
|
M
|
3
|
0,1,2
|
3s, 3p, 3d
|
N dst
|
4 dst
|
0,1,2,3 dst
|
4s, 4p, 4d, 4f, dst
|
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan
arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ
yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet
luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai
orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Misalnya
subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya (m) =
0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum
magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai nilai l = 2 maka bilangan
kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron pada sumbunya. Bilangan kuantum Spin mempunyai simbol s atau ms
(bilangan kuantum spin magnetik). Dalam satu orbital, maksimum dapat
beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi
partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti
berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah
jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk
mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah
50% .
Dua arah rotasi elektron dan nilainya:
- S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
- S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam (↓)
0 komentar:
Posting Komentar